Jumat, 19 September 2008

Foto Bersama Anak-Anak Suku - TIMIKA.PAPUA . . .


Kabupaten Mimika adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Timika.
Di kabupaten ini terletak Kecamatan Tembagapura di mana tambang Emas terbesar di dunia milik PT. Freeport Indonesia berada. Terdapat sebuah bandar udara nasional di kabupaten ini, yaitu Bandara Moses Kilangin yang terletak di Timika.

Awalnya Mimika merupakan sebuah kecamatan dari wilayah administrasi Kabupaten Fakfak, berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 1996, Kecamatan Mimika ditetapkan sebagai Kabupaten Administratif, kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999, Mimika menjadi Kabupaten Otonom.

Mimika didiami oleh 7 suku, dua diantaranya suku asli, yaitu suku Amungme yang mendiami wilayah pegunungan dan suku Kamoro di wilayah pantai. Selain kedua suku tersebut masih ada lima suku kekerabatan lainnya, yaitu:
  • Suku Dani (Lani)
  • Suku Damal
  • Suku Mee
  • Suku Nduga
  • Suku Moni
Kabupaten Mimika memiliki luas sekitar 20.039 km² atau 4,75% dari luas wilayah Provinsi Papua dengan topografi dataran tinggi dan rendah.
Kabupaten Mimika sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Paniani dan Puncak Jaya, sebelah Selatan dengan Laut Arafuru, sebelah Timur dengan Kabupaten Merauke dan sebelah Barat dengan Kabupaten Fak-fak.

Kamis, 18 September 2008

Konsep Hijau dan Asri

Beberapa faktor yang menjadi bagian penting dalam merespon iklim tropis dalam perancangan perumahan adalah: Perbandingan ruang terbuka (areal hijau) dan ruang tertutup yang ideal. Fungsi dari areal hijau ini untuk mengurangi panas matahari pada lingkungan dan juga sebagai barier terhadap polusi udara sehingga kualitas udara dalam lingkungan dapat dijaga.
Desain penataan rumah pada master plan perumahan juga menjadi bagian yang bisa membantu merespon iklim tropis, misalnya dengan memperhatikan garis edar matahari, maka penataan kapling rumah dibuat dengan orientasi utara-selatan (cara ini mampu mengurangi beban rumah dalam mengatasi panas matahari yang berlebihan)
Penyelesaian yang menyeluruh pada master plan perumahan dan memberikan keseimbangan antara faktor keuntungan perusahaan dan perencanaan lingkungan yang respon terhadap iklim tropis, dan lingkungan yang nyaman untuk penciptaan hunian bagi masyarakat.
Memang untuk menciptakan sebuah lingkungan yang mampu memberikan responsibilitas terhadap kondisi iklim tropis diperlukan konsistensi dan keinginan yang tinggi dari pihak pengembang dalam menjalankan konsep-konsep arsitekturnya pada perancangan perumahan.
Tanpa faktor tersebut pengembang hanya akan menciptakan sebuah lahan hunian bagi masyarakat yang menjauhkan lingkungan binaan dari keberlanjutan terhadap adaptasi iklim. Sehingga kalaupun ada kesadaran untuk menciptakan lingkungan eksternal yang bisa merespon iklim tropis lebih sering dilakukan oleh penghuni sendiri dengan melakukan penyelesaian pada lahan terbuka didepan rumahnya dan penyelesaian model ini hanya memberikan efek yang tidak menyeluruh terhadap kondisi eksternal bagi lingkungan yang lebih besar.

Rabu, 17 September 2008

Project Properti

Perkembangan properti saat ini sangat pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya pembangunan unit-unit properti, misalnya: apartemen atau kondominium eksklusif yang super mewah atau pembangunan rumah-rumah mungil yang sederhana dan super sederhana. Bersamaan dengan perkembangan dunia properti tersebut, kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal sangat tinggi. Jika budget kurang mencukupi untuk membeli rumah yang middle end, rumah mungil atau sederhana pun tidak menjadi halangan untuk mewujudkan keinginan untuk memiliki rumah. Hampir semua pengembang menawarkan kavling atau produk rumah mungil, karena tingginya kebutuhan masyarakat akan rumah/tempat tinggal, maka hanya dalam waktu singkat mampu terjual ratusan unit rumah. Masalahnya, banyak pengembang memanfaatkan momentum tersebut dengan membangun rumah mungil dengan fasilitas dan lingkungan yang ala kadarnya seperti yang selama ini kita kenal, yaitu Rumah Sangat Sederhana (RSS). Mendeskripsikan rumah mungil dengan kondisi seperti itu sudah waktunya diubah. Konsumen adalah raja, manusia juga yang selayaknya diberikan yang terbaik. Rumah harus indah, sehat, dan bersahabat dengan lingkungan. Itulah kata kunci membangun rumah ukuran apa pun, termasuk membangun atau memilih rumah mungil. Rumah mungil yang dipasarkan biasanya memiliki luas maksimal 100 meter persegi dengan ukuran variasi 6 X 15 m, 7 X 15m, atau 8 X 12 m, dan bentuk bangunan rumah standar.
Indah tidak harus selalu mahal. Kreativitas desain yang arif dan cerdas justru mampu mewujudkan rumah mungil yang hemat bahan bangunan dan menyiasati segala keterbatasan, baik dana maupun lahan. Konsep indah dapat diterjemahkan dalam bentuk denah rumah yang lugas dan mudah pemeliharaan. Keterbatasan lahan mendorong pembangunan rumah mungil bertingkat. Denah ruang terbuka dan minim dinding pembatas, baik tembok, dinding, atau pintu, membuat ruang terasa lapang. Penggabungan fungsi ruang disesuaikan dengan kebutuhan penghuni.

About me

Jakarta, barat, Indonesia
Saya Manusia, Yg Bekerja Sebagai Arsitek yg Kadang Menjadi Tukang Bengkel Dan Tukang Bangunan....